Pages - Menu

Makalah. bahasa inggris


Belajar adalah perubahan sesuatu
Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan.
Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu. Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup. Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia. Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Belajar sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu menggunakan panca indranya. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilakn perubahan - perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap. Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal. Belajar adalah harus mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks dimana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal.
Belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam perubahan penguasaan pola-pola respontingkah laku yang baru nyata dalam perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap
AnalisisMakna Belajar dalam Berbagai Teori PembelajaranTerdapat berbagai teori yang digunakan sebagai dasar melakukan pembelajaran.Dengan adanya teori tersebut dapat menambah orientasi kepada seorang pendidik untuk mencapai ketepatandalam pembelajaran materi kepada peserta didik dan pendidik juga dapat lebih mengetahui berbagai makna belajar itu. Adapun berbagai teori tersebut adalah:
1. Teori behaviorisme bahwa belajar itu hanya dilihat dari jasmaninya saja dan mengabaikan aspek mentalnya. Pada dasarnya teori behaviorisme cocok untuk perolehan kemampuan yang berkaitan dengan kecepatan, spontanitas
.seperti dalam mata pelajaran mengetik, computer dan lain-lain yang memang memerlukan kecepatan berfikir.
2. Teori kognitivisme mengungkapkan bahwa belajar yang dilakukan individu adalah hasil interaksi mentalnya dengan lingkungan sekitar sehingga menghasilkan perubahan pengetahuan atau tingkah laku. Dalam pembelajaran pada teori ini dianjurkan untuk menggunakan media yang konkret karena anak-anak belum dapat berfikir secara abstrak.
3. Teori kontruktivisme. Kontruktivisme berarti membangun, sehingga dapat diartikan bahwa teori ini berarti suatu pengetahuan (hasil belajar) didapatkan oleh anak dari pengkontruksian sendiri pengetahuannya sedikit demi sedikit. Agar pengkontruksian (pembangunan) pengetahuan lebih bermakna dapat dilakukan dengan memberi pengalaman yang nyata pada diri anak sendiri.
4. Teori humanisme mengungkapkan belajar dapat dimulai dengan tujuan untuk memanusiakan manusia. Oleh karena itu, individu akan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Teori ini mementingkan nilai kerjasama dan saling membantu yang diaplikasikan dalam pembelajaran dan akhirnya dapat mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.Teori ini mengungkapkan pula bahwa guru hanya sebagai fasilitator saja.
5. Teori Gestalt mengungkapkan bahwa belajar dengan keseluruhan itu lebih bermakna dibandingkan dengan belajar parsial atau sebagian.Jadi, dari paparan di atas berintikan bahwa berbagai teori mempunyai analisis yang berbeda dari makna belajar itu sendiri dan amplikasi dalam pembelajaran.Menemukan Makna BelajarSetiap orang belajar.Anak-anak, mahasiswa, bahkan orang tua tak terkecuali.Setiap manusia belajar dengan caranya sendiri. Ada yang belajar dengan cara menghadiriperkuliahan, ada yang banyak membaca buku apa saja, serta ada yang belajar dari cerita dan pengalaman hidup orang. Belajar merupakan tradisi umat manusia.
Sebagai seorang mahasiswa, apa yang terbayang di benak Anda ketika mendengar kata belajar? Mungkin jawabannya bisa berbeda-beda. Tergantung cara pandang kita terhadap belajar itu sendiri. Sebagian membayangkan duduk dan mendengarkan ucapan dosen sambil mengantuk.Tugas-tugas yang bertumpuk.Ancaman mendapat nilai rendah atau malah
dikeluarkan Setidaknya ada beberapa hal yang disepakati.Pertama belajar bukanlah pekerjaan yang menyenangkan.Kedua belajar Anda lakukan seringkali karena terpaksa.Apakah terpaksa lulus,atau terpaksa supaya dapat ijazah.Belajar menjadi kehilangan maknanya.Boleh saja Anda membantah pernyataan di atas. Tapi saya akan membuktikan bahwa Anda tidak lebih baik danseorang bayi yang juga belajar seperti Anda.Pernahkah Anda memperhatikan seorang bayi belajar berjalan? Dengan keberanian yang dimilikinya, ia melangkahkan kaki selangkah demi selangkah. Namun apa hendak dikata bayi tersebut jatuh tersungkur. Tapi, ia pantang menyerah. Tersungkur satu kali, dua kali, bahkan puluhan kali tidak membuatnya jera untuk terus melangkah dan melangkah. Akhirnya, dalam waktu yang relatif singkat sang bayi sudah dapat berjalan sendiri.
Bagaimanakah bayi tersebut bisa belajar berjalan dengan sukses?Pertanyaan ini cukup menarik untuk dijawab.Seorang bayi tidak pernah diinstruksikan oleh orang tuanya atau siapa saja untuk belajar berdiri tegak, menjaga keseimbangan, atau menyuruhnya berjalan pelan-pelan supaya tidak jatuh.Tidak, sekali-kali tidak.Bayi tidak pernah diberi bimbingan macam-macam.Padahal berjalan adalah suatu kegiatan kompleks yang merupakan gabungan dari koordinasi gerak tubuh, keseimbangan dan kes
etabilan.Bayi itu ternyata berhasil melakukan tugas sulit tersebut tanpamendapatkan petunjuk teknis yang dibutuhkan.
Sedikitnya ada dua hal yang membuat sang bayi berhasil. Pertama, ia tidak pe
rnah mengenal konsep kegagalan. Ia hanya tahu untuk mencoba dan mencoba belajar dari pengalamannya sendiri. Ia tidak mau tersungkur untuk selama-lamanya. Kedua, sang bayi selalu mendapat dukungan positif. Ketika ia jatuh orangtuanya berkata, “Ayo nak berdiri lagi. Mama akan membantumu.” Dan ketika ia berhasil, semua orang bergembira dan memberi selamat atas keberhasilannya.
Sekarang mari kita bandingkan dengan apa yang terjadi dengan diri Anda sekarang. Ketika dosen mulai menerangkan pelajaran, mungkin Anda sudah berpikir kapan pelajaran akan usai. Ketika tugas diberikan, Anda mungkin dongkol dengan dosen yang dianggap kelewatan dalam memberi tugas. Dan saat menjelang ujian, jika Anda termasuk golongan mahasiswa kebanyakan, Anda akan mulai sibuk mencari fotokopi catatan di sana-sini, pinjam buku di perpustakaan, dan mulai menyiapkan kopi buat begadang. Dan ketika ujian berlangsung, Anda merasakan tekanan yang luar biasa.Belajar menjadi sebuah beban yang terpaksa Anda lakukan.Anda belajar karena hal itu sebuah tradisi.Anda belajar karena ingin lulus, bukan karena Anda memang mencintai belajar. Cara dan gaya Anda belajar tidak lebih baik dari apa yang bisa dilakukan oleh seorang bayi. Semakin meningkatnya umur bukannya memberikan Anda cara dan gaya belajar yang lebih kreatif. Hari demi hari, Anda terjebak dalam rutinitas belajar yang membosankan.
Setelah lulus apa yang terjadi? Ternyata pasar tenaga kerja sering kesal dengan para fresh graduate ini.Para lulusan dianggap tidak memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup untuk menghadapi dunia nyata yang harus dihadapinya.Anda harus ditraining kembali untuk bekerja.Padahal Anda telah belajar bertahun-tahun.Enam tahun untuk SD, tiga tahun untuk SMP, tiga tahun untuk SMA dan sekitar empat sampai enam tahun di perguruan tinggi.
Tapi itulah yang terjadi.Hasil belajar Anda tidak dihargai.Anda hanya dihargai dari selembar ijazah sebagai p
ersyaratan untuk melamar kerja.Selebihnya, Anda harus bersaing lagi, Anda harus diuji lagi dan akhirnya, Anda malah di-training kembali.Ternyata, ada yang salah dalam proses pendidikan kita sekarang. Seorang sarjana teknik jadi pengusaha.Lulusan ekonomi jadi wartawan.Tamatan ilmu komputer bekerja di bank.Memang hal itu sah-sah saja, tapi rasanya ilmu yang didapatkan menjadi kurang berguna.Kita perlu mengubah semua kejadian tadi.Kita perlu belajar kembali tentang bagaimana caranya belajar.Belajar harus menjadi hal yang menyenangkan.Anda belajar bukan kerena terpaksa tetapi karena belajar memangmenyenangkan dan Anda mencintainya.Bobbi de Porter memberikan pemecahan alternatif dengan metode Quantum Learning. Nama Quantum sendiri menunjukkan adanya lompatan besar terhadap cara pandang kita selama ini tentang belajar. Dengan berbagai keterampilan teknis seperti membaca cepat, teknik mencatat, bagaimana berpikir logis dan kreatif, serta menghilangkan mitos “Aku tidak bisa”.Perubahan paradigma ini diharapkan dapat memberikan hasil nyata terhadap kesuksesan Anda.Belajar seperti ini, mengharuskan Anda untuk memotivasi diri sendiri. Anda harus tahu manfaat apa yang bakal diperoleh dari ilmu yang Anda pelajari. Bagaimana mungkin Anda termotivasi jika Anda tidak tahu manfaat pekerjaan yang Anda lakukan?Anda tidak mungkin mengharapkan pujian orangtua, mendapat dukungan dari teman-teman, atau harapan positif lainnya.Anda harus secara aktif menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi diri Anda.Ketika semua orang tak lagi memotivasi, Anda harus mencari lingkungan baru yang dapat memotivasi Anda.Jika hal itu pun tak dapat dilakukan, setidaknya Anda masih punya diri sendiri untuk memberi semangat.
Jika kita melihat sejarah ke belakang, kita akan temui banyak sekali orang yang belajar dengan benar. Anda pasti kenal Aristoteles, seorang ahli hikmah dari Yunani. Anda juga perlu merujuk pada ilmuwan muslim masa lalu. Al-Farabi yang ahli fisika, Ibnu Sina yang ahli kedokteran, atau Jabir bin Hayyan yang ahli kimia serta banyak lagi lainnya. Mereka adalah para ahli multi disiplin ilmu.Mereka sekaligus spesialis tak tertandingi di bidangnya. Satu hal yang seringkali kita lupa bahwa kita pun me
miliki potensi yang sama dengan mereka. Hanya saja, merekamemanfaatkan potensi tersebut sedangkan kita mengabaikannya.Apa yang membedakan mereka dari kita? Tampaknya hanya satu hal yakni paradigma atau cara pandang mereka terhadap proses belajar itu sendiri. Mereka belajar dengan cara menemukan lebih dahulu apa manfaat dan bidang-bidang yang mereka kuasai. Mereka tidak ingin sekedar prestasi yang diperoleh dari selembar ijazah tapi ingin penguasaan yang menyeluruh.Dengan demikian, mereka belajar dengan penuh rasa ingin tahu. Mereka akan terus menggali ilmu dengan kesungguhan sampai maut memisahkan.
Agama menyuruh umatnya untuk giat menuntut Ilmu.Al-Qur’an mengatakan bahwa Allah SWT meninggikan derajat orang yang berilmu lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak berilmu.Nabi mengajarkan untuk menuntut ilmu sampai ke negeri Cina sekalipun.Ilmu laksana hikmah yang harus terus dicari, digali, dieksplorasi dan akhimya diambil dan dimanfaatkan demi kebaikan.Betapa banyak ayat-ayat Al-Q
ur’an yang menyuruh kita menggunakan akal untuk berpikir, menggunakan hati untuk merenung, serta memanfaatkan potensi diri sebesar-besarnya.
Sebagai seorang calon intelektual kegiatan belajar merupakan makanan sehari-hari bagi Anda.Akan tetapi, sudahkah Anda memiliki motivasi yang tepat, niat yang benar serta mampu melihat manfaat dari setiap bidang yang Anda pelajari?
Hanya tuhanlah yang tahu. Insya Allah, dengan mengubah cara pandang tentang belajar maka belajar Anda akan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Anda tidak akan pernah lagi merasakan belajar sebagai sebuah beban melainkan melihatnya sebagai sebuah tantangan. Anda akan memasuki wilayah eksplorasi ilmu yang tiada habis-habisnya. Anda akan merasakan indahnya ilmu Allah SWT yang saling terkait satu sama lain. Anda akan terus-menerus menemukan manfaat dan minat-minat baru dalam belajar. Anda tidak akan pernah puas mereguk lautan ilmu. Semakin banyak anda mereguknya, Anda hanya akan semakin haus. Dan akhirnya Anda akan menjadi seorang pelajar Quantum. Seorang yang belajar kapan saja, di mana saja, dari siapa saja dan dengan cara apa saja. Anda bisa belajar di ruang kelas, di kamar pribadi, di bus, atau di jalanan.Anda dapat memperoleh ilmu dari dosen, teman, tukang ojek, atau bahkan anak-anak. Andajuga dapat belajar dengan cara membaca buku, berdialog dengan orang lain, belajar dari pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain, atau belajar dan alam semesta dengan melihat tanda-tanda kebesaran-Nya. Belajar Anda tidak lagi mengenal batasan tempat dan waktu.
Belajar merupakan aktivitas yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.Manusia melakukan aktivitas belajar sepanjang hidupnya. Rangkaian proses belajar dilakukan dengan mengikuti pendidikan formal, informal, maupun nonformal. Proses belajar dilakukan agar mendapatkan perubahan dalam diri pelakunya, baik pengetahuan, sikap, maupun keterampilan sebagai akibat dari proses pengalaman.Kata kunci dari belajar adalah terjadinya perubahan perilaku yang merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungan, serta perilaku tersebut bersifat permanen.
Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pembelajaran mengacu pada segala kegiatan yang dirancang untuk mendukung proses belajar yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku individu yang sesuai tujuan pembelajaran atau dengan kata lain pembelajaran merupakan proses yang mengiringi belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pembelajaran ini harus diorganisasikan dengan baik agar dapatmenumbuhkan proses belajar yang baik dan mencapai hasil belajar yang optimal misalnya saja dengan memberikan suatu kesan pada proses belajar yang dilalui. Kesan dapat berupa sesuatu yang menyenangkan dan mengasikkan atau bisa saja dengan cara membiarkan si belajar mencari masalah kemudian menyelesaikannya. Kesan juga dapat berupa hukuman, hukuman ini akan memberikan suatu kesan tersendiri kepada otak agar si belajar tidak lagi mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan. Kesan inilah yang akan mengena
ng didalam otak dan akan selalu diingat sehingga akan terjadi perubahan pikiran ataupun perilaku dalam diri individu. Oleh karena itu, jenis-jenis proses belajar dan hasil belajar menjadi pusat perhatian dari metode pembelajaran. Metode-metode pembelajaran yang sekarang terus berkembang sebenarnya merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya dan kualitas belajar pada khususnya.Oleh karena itu perlu dipahami betul makna diantara keduanya.





Learning is change something
Learning is a process of change in the human personality and the changes are displayed in the form of an increase in the quality and quantity of behavior such as an increase in skills, knowledge, attitudes, habits, understanding, skills, intellect, and abilities lain.Belajar is add and collect some knowledge. Learning is able to do something that is done before he learned or if his behavior changed so that another way to deal with something that situation than before. Learning is an attempt to take control of everything that is useful for life. Learning is a process of change in man. Learning is a form of growth or change in a person that is expressed in the ways of behaving that is new thanks to the experience and training. Learn best is by experience and the experience was using his senses. Learning is a mental or psychic activity that takes place in an active interaction with the environment, which is yielding a change - a change in knowledge, understanding, skills, and attitudes. Learning is a process that may lead to or changing a behavior as a result of the formation of the primary response, provided that the changes or the emergence of new behavior was not caused by the maturity or a temporary change for any reason. Learning is a need to include the behavior of the level of the most simple to the complex where the change process must be individually controlled or controlled by external factors.
Learning is a process of change in personality as manifested in a change in control of the patterns respontingkah new behavior evident in changes in the skills, habits, abilities, and attitudes.
AnalisisMakna Learning the Various Theories PembelajaranTerdapat various theories that are used as a basis for pembelajaran.Dengan any such theory can add to an educator orientation to achieve ketepatandalam learning materials to learners and educators can also be more aware of the various meanings of learning it. The various theories are:
1. The theory of behaviorism that learning is only seen from the physical alone and ignore the mental aspect. Basically the theory of behaviorism is suitable for the acquisition of skills related to speed, the subjects spontanitas.seperti typing, computer and others that it requires thinking speed.
2. Theories cognitivism study conducted revealed that the individual is the result of mental interaction with the surrounding environment resulting in changes in knowledge or behavior. In a study on the theory that the media are encouraged to use concrete because children have not been able to think abstractly.
3. The theory of constructivism. Constructivism means the building, so it can be interpreted that this theory means a knowledge (learning outcomes) obtained by children of their own knowledge pengkontruksian little by little. In order pengkontruksian (construction) more meaningful knowledge can be done by giving a real experience in children's own.
4. The theory of humanism reveals study can be started with the goal of humanizing. Therefore, the individual will gain recognition from society. This theory is concerned with the value of cooperation and mutual aid are applied in learning and ultimately can achieve the learning objectives of this sendiri.Teori revealed also that the teacher only as a facilitator only.
5. Gestalt theory reveals that the overall learning more meaningful than the partial or sebagian.Jadi learning, from the above description that the core of the various theories have different analyzes of the meaning of learning itself and amplification in the BelajarSetiap Meaning pembelajaran.Menemukan belajar.Anak ren, students, and even parents do not terkecuali.Setiap humans learn in their own way. There were studied by means menghadiriperkuliahan, there are a lot of reading any book, and there are learning from the stories and life experiences. Learning is a tradition of mankind.
As a student, what is imagined in mind when you hear the word learning? Perhaps the answer can vary. Depending how our view of learning itself. Most thought of sitting and listening to the speech faculty-task while mengantuk.Tugas bertumpuk.Ancaman scored low or even removed least there are some things that disepakati.Pertama menyenangkan.Kedua learning is not a job that you learn to do often because terpaksa.Apakah forced to pass, or forced in order to ijazah.Belajar be lost maknanya.Boleh course you denied the statement above. But I will prove that you are not better danseorang baby Anda.Pernahkah also learn as you noticed a baby learn to walk? With his courage, he stepped step by step. But what about to say the baby fell down. But, he never gave up. Fell one time, two times, even dozens of times does not make it a deterrent to keep going and going. Finally, in a relatively short time the baby is able to walk on his own.
How the baby can learn to run successfully? This question is quite interesting for baby dijawab.Seorang never instructed by their parents or anyone to learn to stand up straight, maintain balance, or made him walk slowly so as not jatuh.Tidak, occasionally tidak.Bayi never given guidance wide-macam.Padahal walking is a complex activity that is a combination of body movement coordination, balance and kesetabilan.Bayi it turned out to successfully perform the difficult task tanpamendapatkan technical manual required.
There are at least two things that make the baby successfully. First, he never knew the concept of failure. He only knew to try and try to learn from his own experience. He did not want to bow down forever. Second, the baby always received positive support. When he crashed his parents said, "Come on son stand again. Mama will help you. "And when he succeeded, everyone is happy and congratulated on his success.
Now let us compare it with what is happening with you now. When the professor began to explain the lesson, perhaps you've wondered when the lesson will be over. When given a task, you may chafe with lecturers are considered too far in giving the task. And just before the exam, if you belonged to the students mostly, you will begin to busy looking for photocopying notes here and there, borrow books at the library, and began to prepare coffee for staying up. And when the exam, you feel the pressure outside biasa.Belajar become a burden that forced you lakukan.Anda learn because it is a tradisi.Anda learn because they want to pass, not because you do love learning. Way and your style of learning is not better than what can be done by a baby. The increasing age instead of giving you a way and a more creative learning style. Day after day, you get stuck in a boring routine of learning.
After graduating from what happened? It turns out that the labor market is often annoyed by the fresh graduates graduates ini.Para deemed not to have sufficient knowledge and skills to face the real world should dihadapinya.Anda must be retrained to bekerja.Padahal you have learned many tahun.Enam years for SD, three years of junior high school, three years of high school and about four to six years in college.
But that's what you learn terjadi.Hasil dihargai.Anda not only appreciated from a diploma as a requirement for applying kerja.Selebihnya, you have to compete again, you should be tested again and finally, you are actually in-training kembali.Ternyata, there is nothing wrong in our current educational process. An engineering degree so pengusaha.Lulusan economy so wartawan.Tamatan computer science work in bank.Memang it is fine, but it seems to be less knowledge gained berguna.Kita need to change all occurrences of tadi.Kita need to relearn how to learn .Belajar should be menyenangkan.Anda things not because they are forced to learn but because learning memangmenyenangkan and you mencintainya.Bobbi de Porter provide alternative solutions to the method of Quantum Learning. Quantum name itself shows big jump for us during this perspective on learning. With a wide range of technical skills such as speed reading, engineering notes, how to think logically and creatively, and to dispel the myths "I can not" .Perubahan this paradigm is expected to deliver real results to the success Anda.Belajar like this, require you to motivate yourself. You have to know what the benefits would be derived from the knowledge that you learned. How could you be motivated if you do not know the benefits of the work you do? You might not expect praise parents, the support of friends, or positive expectations lainnya.Anda should actively create a learning environment that is comfortable and enjoyable for yourself Anda.Ketika all no longer motivate people, you have to find a new environment that can motivate you.If it was not able to do, at least you still have yourself to give encouragement.
If we look back into history, we will meet a lot of people who learn properly. You certainly know Aristotle, an expert wisdom of Greece. You also need to refer to the Muslim scientists of the past. Al-Farabi which physicists, Ibn Sina's medical expert, or Jabir ibn Hayyan the chemist, and much more. They are multi-disciplinary experts ilmu.Mereka once unrivaled specialist in his field. One thing we often forget that we also have the same potential with them. However, the potential merekamemanfaatkan while we mengabaikannya.Apa that distinguish them from us? It seems only one thing that is a paradigm or their perspectives on the learning process itself. They learn how to find first what are the benefits and the areas they controlled. They do not want just the achievements obtained from a diploma but want menyeluruh.Dengan mastery so, they learn with curiosity. They will continue to explore science with seriousness until death.
Religion tells his people to vigorously prosecute Ilmu.Al Quran says that Allah exalt those who have knowledge higher than those who do not berilmu.Nabi taught to study up to China sekalipun.Ilmu like wisdom that should continue to be sought, dug , explored and finally captured and utilized for kebaikan.Betapa many verses of the Qur'an tells us to use our brains to think, use care to contemplate, as well as utilizing the maximum potential.
As an aspiring intellectual learning activities is a daily diet for Anda.Akan but, did you have the right motivation, the right intention and be able to see the benefits of each field you are studying? Only God knows. Insha Allah, by changing the way of learning then you will be learning something fun. You will never again feel the study as a burden but rather see it as a challenge. You will enter the territory of science exploration endless. You will feel the beauty of Allah's knowledge of interrelated to one another. You will constantly find benefits and new interests in learning. You will never be satisfied drank ocean science. The more you drank, you will only be getting thirsty. And eventually you will become a student of Quantum. A person who learn anytime, anywhere, from anyone and in any way. You can learn in a classroom, in a private room, on the bus, or in jalanan.Anda can gain knowledge from professors, friends, a motorcycle, or even children. Andajuga can learn by reading books, talking to others, learn from personal experience and the experience of others, or learning and the universe by looking at the signs of His greatness. Learning you no longer know the place and time constraints.
Learning is an activity that distinguishes man from being lainnya.Manusia learning activities throughout his life. The series of learning is done by following a formal education, informal and non-formal. The process of learning is done in order to get a change in the culprit, good knowledge, attitudes, and skills as a result of the process of learning is the key pengalaman.Kata behavior change is the result of the individual interactions with the environment, as well as the behavior is permanent.
Learning and teaching are two things that can not be separated from one another. Learning refers to all activities designed to support the learning process that is characterized by a change in the behavior of individuals who fit the purpose of learning or in other words, learning is a process that accompanies learning to achieve educational goals. The learning process should be organized well in order dapatmenumbuhkan good learning process and achieve optimal learning outcomes such as by giving an impression of the learning process through. The impression may be something that is fun and exciting or it could be a way to let the learning search of a problem then solve it. Impression can also be a penalty, this penalty will give a distinct impression on the brain to learn not to repeat the mistakes that have been done. This impression will be recalled in the brain and will always be remembered that there will be a change of mind or behavior within the individual. Therefore, the types of learning and learning outcomes to be the center of attention of the learning method. Learning methods that are now evolving is actually an attempt to improve the quality of education in general and the quality of learning in khususnya.Oleh because it needs to be understood very well the meaning of the two.



No comments:

Post a Comment