BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep dasar sistem komputer yaitu adanya
sistem biner,
sistem desimal dan hexadesimal. Dalam sistem biner adalah sistem
yang mengenal 2 buah angka. Yang disebut dengan istilah Bit. Dalam sistem biner
kita akan mengenal sistem satuan elemen informasi,satuan waktu dan frekuensi
sistem pengkodean karakter. Dalam sistem desimal menggunakan basis 10, deca
berarti 10. Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu
: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Dalam sistem hexadesimal menggunakan basis
16, hexa berarti 6 dan deca berarti 10. Sistem bilangan hexadecimal menggunakan
16 macam simbol bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D dan E.
Banyak ilmu yang berkembang atas dasar penerapan konsep dari matematika. Salah
satunya perkembangan ilmu komputer yang sedang berkembang pesat dalam era
informasi sekarang ini.
Sistem
bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari
suatu item phisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah
sistem bilangan desimal, yaitu sistem bilangan yang yang menggunakan 10 macam
simbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan oleh manusia ,
karena manusia mempunyai 10 buah jari untuk dapat membantu
perhitungan-perhitungan dengan sistem desimal . Lain halnya dengan komputer
logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen 2 keadaan (two-state elements),
yaitu keadaan off (tidak ada arus
) dan keadaan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam sistem
bilangan bineri (binary number system) yang hanya menggunakan 2 macam
nilai untuk mewakili suatu besaran nilai. Di samping sistem bilangan binari ,
komputer juga menggunakan bilangan yang lain, yaitu sistem bilangan oktal dan
sistem bilangan hexadesimal.Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan
yang paling familier dengan kita karena berbagai kemudahannya yang kita
pergunakan sehari-hari.
1.2
Rumusan masalah
1.2.1 Pengertian bilangan biner dan integer
1.2.2 Macam- macam
bilangan biner
1.2.3 Konversi bilangan biner,desimal,oktal dan
hexadesimal
1.2.4 Operasi Penjumlahan
1.2.5 Unsigned dan Signed integer
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Penjelasan Biner dan Interger
2.1.1
Biner
Bilangan biner merupakan bagian dari sistem
bilangan basis 2 dimana bilangan bilangan dibentuk hanya dengan menggunakan
angka 0 dan 1. Tidak seperti bilangan desimal yang merupakan sistem bilangan
biner berbasis 2 . sistem bilangan ini berfungsi sebagai dasar dari teknologi
komputer modern. Bilangan biner digunakan untuk informasi biner dan juga satuan
ukuran besarnya data. Bilangan biner digunakan sebagai satuan besar data dalam
bentuk bit dan byte. 1 digit biner mewakili 1 bit dan 8 digit biner mewakili 1
byte.
Contoh : 0 dan1
2.1.2 Pengertian Integer
Program
Integer adalah program linier (Linear Programming) di mana variabel-
variabelnya bertipe integer (bulat).
Program Integerdigunakan untuk memodelkan permasalahan yang
variabel-variabelnya tidak mungkin berupa bilangan yang tidak bulat (bilangan
riil), seperti variabel yang merepresentasikan jumlah orang atau benda,karena
jumlah orang atau benda pasti bulat dan tidak mungkin berupa pecahan.
Tipe data dapat dibagi 4 (empat) yaitu :
1.
Data Numerik
:merepresentasikan integer danpecahan fixed-point, real floating-point
dandesimalberkodebiner.
2.
Data Logikal :digunakan
oleh operasi logika dan untuk menentukan atau memriksa kondisi seperti yang
dibutuhkan untuk instruksi bercabang kondisi.
3.
Data bit-tunggal :untukoperasiseperti SHIFT, CLEAR dan
TEST.
4.
Data Alfanumerik : data yang tidak hanya dikodekan
dengan bilangan tetapi juga dengan huruf dari alpabet dan karakter khusus
lainnya.
2.2 Macam-Macam Bilangan
2.2.1 Bilangan
Desimal
Pada sistem desimal
( lat. decum =10 ), seperti telah kita ketahui bersama bahwa sistem ini
berbasis 10 dan mempunyai 10 simbol yaitu dari angka 0 hingga 9. Setiap tempat
mempunyai nilai kelipatan dari 10 0, 10
1, 10 2, dst . Penulisan bilangan terbagi dalam beberapa tempat dan banyaknya
tempat tergantung dari besarnya bilangan
2.2.2Bilangan Biner
Sistem Biner ( latin Dual ) yang berarti 2, banyak
dipakai untuk sinyal elektronik dan
pemrosesan data. Kekhususan sistem biner untuk elektronik yaitu bahwa sistem biner hanya mempunyai 2
simbol yang berbeda, sehingga pada sistem ini hanya dikenal angka “ 0 “ dan angka “1 “. Digit bilangan bier disebut binay digit atau
bit. Empat bit dinamakan nibble dan delapan bit dinamakan byte. Sejumlah bit
yang dapat diproses komputer komputer untuk mewakili suatu karakter(dapat
berupa huruf, angka atau lambang khusus) dinamakan word.
contoh :
Dari gambaran di atas seperti halnya pada sistem desimal,
cara penulisannya dapat dinyatakan secara langsung sebagai berikut :
Setiap tempat pada bilangan biner mempunyai
kelipatan
,
,
,
dst.
yang dihitung dari kanan ke kiri. Selanjutnya kita juga dapat merubah bilangan
desimal ke bilangan biner atau sebaliknya dari bilangan biner ke bilangan
desimal.
2.2.3. Bilangan Hexadesimal
Sistem
Heksadesimal yang juga disebut Sedezimalsystem, banyak dipakai pada teknik
komputer. Sistem ini berbasis 16 sehingga mempunyai 16 simbol yang terdiri dari 10 angka yang dipakai pada
sistem desimal yaitu angka 0 … 9 dan 6 huruf A, B, C, D, E dan F. Keenam huruf tersebut
mempunyai harga desimal sbb : A = 10; B
= 11; C = 12; D =13;
E = 14 dan F = 15. Dengan demikian untuk sistem heksadesimal
penulisanya dapat menggunakan angka dan
huruf
Contoh :
2.2.4
Bilangan Oktal
Aturan
pada sistem oktal ( lat. okto = 8 ) sama dengan aturan yang dipergunakan pada
sistem bilangan desimal atau pada sistem bilangan biner. Pada bilangan oktal hanya menggunakan 8 simbol yaitu angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan
7 dan setiap nilai tempat mempunyai kelipatan
,
,
,
,
dst.
Contoh:
2.3
KonversiBilangan
2.3.1 Biner
Konversi bilangan desimal ke sistem biner
diperlukan dalam menerjemahkan keinginan manusia kedalam kode-kode yang dikenal
oleh sistem digital, terutama komputer digital.Konversi dari biner ke desimal
diperlukan untuk menterjemahkan kode hasil pengolahan sistem digital ke
informasi yang dikenal oleh manusia. Pengubahan
(konversi) dari biner ke oktal dan heksadesimal dan sebaliknya
merupakan pengantara konversi dari/ke
biner ke/dari desimal. Konversi ini banyak dilakukan karena disamping cacah
angka biner yang disebut juga
"bit", singkatan dari "binary digit", jauh lebih
besar dibandingkan dengan angka-angka pada
sistem oktal dan heksadesimal.
A. Konversi Dari Biner ke Desimal
Cara konversibilanganbinerkebilangandecimal ?
Berikutlangkah-langkahnya:
1.
Misalnyasajakitaakanmerubahbilanganbiner 101101
menjadibilanganbulat decimal
2.
Makaandahanyaperlumenjumlahkanhasilkali bilannganbinertersebutdengannilai 2
berpangkat (n+1).
3.
Nilai n dimulaidari 0 denganurutandimuaidari paling
kanansampaidenganjumlah octet bilanganbiner yang akandiubahdikurangi 1
4. Nilai octet adalahjumlahnilai 0 dan 1 yang
tertampil, jadibilanganbiner 101101 memiliki 6 oktet, sedangkanbilanganbiner
1111000 memiliki 7 oket.
5.
Makabilanganbiner 101101 dibalikdahuluurutannyamenjadi
101101 kemudiandikalikan 2 berpangkat n
danhasilnyadijumlahkansepertiilustrasidibawah :
Paling pojok kiri adalah bilangan biner 101101 yang sudah
dibalik dan dikalikan 2 berpangkat n satupersatu, nilaimaksimal n = 5 karena di
ambil dari jumlah octet minus 1 (6-1 = 5).
6. Setelahdijumlahakan,
makahasilkonversibilanganbiner 101101 kebilanganbulat decimal adalah 45.
b.
Konversi Bilangan Biner ke Oktal
Untuk mengkonversi bilangan biner ke bilangan oktal dengan cara
mengelompokkan tiga bit biner dari yang paling kanan, kemudian konversikan
setiap kelompok setiap kelompok ke satu digit oktal . dan untuk bagian pecahan,
kelompokkan setiap tiga bit biner dari paling kiri, kemudian konversikan setiap
kelompok ke satu digit oktal. Proses ini merupakan kebalikan dai proses
konversi bilangan oktal ke biner.
Contoh:
konversikan 101100112 ke bilangan oktal
Jawab :
10 110
011
2
6 3
Jadi
=
c. Konversi Bilangan
Biner ke Hexadesimal
Konversi biner ke heksa desimal mirip
dengan konversi biner ke oktal. Hanya saja pembagian kelompok terdiri dari 4
digit biner. Selain itu untuk nilai 10, 11, 12, .., 15 diganti dengan huruf A,B,C,
…, F.
Contoh :
1110102 = …….16 ?
Adapun langkah langkahnya :
Contoh :
1110102 = …….16 ?
Adapun langkah langkahnya :
1. Pertama-tama bagi menjadi kelompok yang
terdiri dari 4 digit biner: 11 dan 1010.
2. Kemudian konversi setiap kelompok dengan
menggunakan perhitungan konversi
biner ke desimal. Sehingga didapat 1110102=
3A16
3.Anda juga bisa menggunakan fungsi BIN2HEX()
yang disediakan di microsoft excel
2.3.2
Bilangan Oktal
a. Konversi
Bilangan Oktal Ke Biner
Cara ini
merupakan kebalikan cara konversi biner ke oktal. Setiap digit oktal akan
langsung dikonversi ke biner lalu hasilnya digabungkan.
Contoh:
458 = …….2 ?
Contoh:
458 = …….2 ?
1.
Pertama-tama hitung 48 = 1002 Lalu hitung 58 = 1012
2.
Sehingga didapat 548 = 1001012
3.
Anda juga dapat menggunakan rumus di ms excel OCT2BIN() yang
akan menkonversi bilangan oktal ke biner
b. Konversi Bilangan Oktal Ke Desimal
Untuk konversi oktal ke binner anda perlu mengalikan
digit dengan pangkat dari bilangan 8.
Contoh :
3658 = …….10 ?
Contoh :
3658 = …….10 ?
Untuk
melakukan konversi bilangan oktal ke bilangan berbasis 10 (desimal) lakukan
dengan mengalikan setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat 0, 1, 2,
…, dst, dari basis mulai dari yang paling kanan.
3658 = (3 x 82)10 + (6 x 81)10 + (5 x 80)10 = 192 + 48 + 5 = 245
Untuk fungsi konversi oktal ke decimal di ms excel gunakan OCT2DEC()
3658 = (3 x 82)10 + (6 x 81)10 + (5 x 80)10 = 192 + 48 + 5 = 245
Untuk fungsi konversi oktal ke decimal di ms excel gunakan OCT2DEC()
c.Konversi Bilangan
Oktal ke Biner
Sebaliknya untuk mengkonversi Bilangan Oktal
ke Biner yang harus dilakukan adalah terjemahkan setiap digit bilangan oktal ke
3 digit bilangan biner Contoh
Konversikan
ke bilangan biner.
Jawab: 2 6
3
010 110
011
Jadi
= 010110011
b. KonversiBilangan Oktal Ke Desimal
Untuk konversi oktal ke
binner anda perlu mengalikan digit dengan
pangkat dari bilangan 8.
Contoh :
3458 = …….10 ?
Untuk melakukan konversi
bilangan oktal ke bilangan berbasis 10 (decimal)
lakukan dengan mengalikan
setiap digit dari bilangan tersebut dengan pangkat
0, 1, 2, …, dst, dari basis mulai dari yang paling
kanan.
3458 = (3 x 82)10 + (4 x 81)10 + (5 x 80)10 = 192 + 32 + 5 = 229
Untuk fungsi konversi oktal ke decimal di ms excel
gunakan OCT2DEC()
c. KonversiBilangan Oktal Ke Hexadesimal
Ada
dua cara yang sering digunakan untuk konversi oktal ke hexadecimal. Cara
pertama konversi dahulu bilangan oktal ke desimal, lalu dari bilangan desimal
tersebut dikonversi lagi ke heksadesimal. Cara kedua adalah dengan menkonversi
bilangan oktal ke bilangan biner, lalu dari biner di konversi lagi menjadi
bilangan heksadesimal. Cara kedua merupakan carayang paling seringdigunakan.
Contoh:
3658 =…….16
Contoh:
3658 =…….16
1. Konversibilangan oktal menjadi bilangan biner3658 =
11 110 101 2angka 3, 6, dan 5 dikonversi terlebih dahulu menjadi
biner.
2. Kemudian bilangan biner tersebut
dikelompokkan setiap 4 digit dimulai dari yang paling kanan
3. Selanjutnya 4 digit biner transformasikan
menjadi heksadesimal
11 110 101 2 = F516
11 110 101 2 = F516
2.3.2
Bilangan Desimal
a.
Konversi Bilangan Desimal Ke Octal
Dengan rumus yang sama seperti biner kita bisa
lakukan juga untuk bilangan berbasis 8 (oktal).
Contoh:
6710 = …….8 ?
Contoh:
6710 = …….8 ?
1.
Pertama-tama
67/8 = 8, sisa 3
2.
Lalu
8/8 = 1, sisa 0,
3.
Terakhir
1/8=0, sisa 1.
4.
Dengan
demikian dari hasil perhitungan didaptkan 6710 =
1038
5.
Selain menggunakan cara tadi kita juga dapat menggunakan fungsi Microsoftexcel DEC2OCT() untuk konversi bilangan desimal ke oktal.
b.
Konversi Bilangan Desimal Ke Hexadesimal
Seperti
halnya biner dan oktal, kita pun akan menggunakan teknik perhitungan yang sama.
Contoh 1:
6710 = …….16 ?
Contoh 1:
6710 = …….16 ?
1. Pertama-tama 67/16 = 4, sisa 3
2. Lalu 4/16 = 0, sisa 4,
3. Dengan demikian dari hasil perhitungan didapatkan 6710 =
4316
c.
Konversi Bilangan Desimal Ke Biner
Untuk mengkonversi bilangan bulat
desimal ke dalam bentuk bilangan biner, dilakukan dengan cara membagi secara
berulang-ulang bilangan desimal tersebut dengan angka 2 sampai bilangan desimal
tersebut tidak dapat dibagi lagi. Sisa dari setiap pembagiannya merupakan hasil
bit yang didapat. Untuk mengkonversi bagian bilangan pecahannya, dilakukan
dengan cara mengalikan bilangan pecahan tersebut secara berulang-ulang dengan
angka 2 sampai hasil kalinya sama dengan 0 atau hasilnya berulang. Bilangan
didepan koma (carry) dari hasil perkalian adalah hasil bit yang didapat.
Contoh
2.3.4 Bilangan Hexadesimal
a. Konversi Bilangan
Hexadesimal Ke Biner
Sebaliknya
untuk mengkonversi Bilangan Hexadesimal ke Biner yang harus dilakukan adalah
terjemahkan setiap digit bilangan Hexadesimal ke 4 digit bilangan biner Contoh Konversikan
ke bilangan biner.
Jawab : B 3
1011
0011
Jadi
=
b.
Konversi Bilangan Hexadesimal Ke Oktal
Untuk konversi heksa
desimal ke oktal mirip dengan cara konversi oktal ke desimal. Lakukan konversi
heksadesimal ke biner terlebih dahulu lalu dari binner di konversi lagi ke
oktal.
Contoh :
F516 = …….8
F516 = …….8
1. Konversi
bilangan heksadesimal menjadi bilangan binerF516 = 1111 01012angka F dan 5 dikonversi terlebih dahulu
menjadi biner.
2. Kemudian bilangan biner tersebut
dikelompokkan setiap 3 digit dimulai dari yang paling kanan
3.Selanjutnya 3 digit biner
transformasikan menjadi oktal
11 110 101 2 = 3658
11 110 101 2 = 3658
d. Konversi Bilangan Hexadesimal Ke Desimal
Untuk konversi heksadesimal ke desimal lakukan dengan
mengalikan digit bilangan heksa dengan pangkat bilangan 16 dari kanan ke kiri
mulai dengan pangkat 0, 1, 2, …, dst
Contoh :
F516 = …….8 ?
F516 = (15 x 161)10 + (5 x 16-0)10 = 240 + 5 = 245
Untuk fungsi konversi heksadesimal ke desimal di ms excel gunakan fungsi HEX2DEC()
Contoh :
F516 = …….8 ?
F516 = (15 x 161)10 + (5 x 16-0)10 = 240 + 5 = 245
Untuk fungsi konversi heksadesimal ke desimal di ms excel gunakan fungsi HEX2DEC()
2. 4 OPERASI PENJUMLAHAN
2.4.1 PenjumlahanBilanganOktal
Proses penjumlahanbilangan
octal samaseperti proses penjumlahan bilangandesimal.
Sisaakantimbulatau terjadijikajumlahnyatelah melebihi 7
padasetiaptempat.
2.4.2 PenjumlahanBilanganBiner
Padapenjumlahanberlakuaturanseperti di bawahini,
0
+ 0 = 0
0
+ 1 = 1
1
+ 0 = 1
1
+ 1 = 0 / + 1 sebagai carry
1 + 1 + 1 = 1 /
+ 1 sebagai carry
Seperticarapenjumlahanbilangandesimal
yang kitakenalsehari-hari, penjumlahanBilanganbinerjugaharusselalumemperhatikan
carry ( sisa ) darihasilpenjumlahanPadatempat yang lebihrendah.
Contoh
Dalamcontoh
di atas, telahdilakukanpenjumlahan 8 bit tanpa carry,
sehinggahasilpenjumlahnyamasihberupa 8 bit data.
2.4.3 Penjumlahan Bilangan Heksadesimal
Dalampenjumlahanbilanganheksadesimal,
sisaakanterjadijikajumlahdari setiaptempatmelebihi 15
2.5 OPERASI PENGURANGAN
2.5.1
Pengurangan
Bilangan Oktal
Pada
penguranganbilangan octal lakukan pengurangan secara berurutan mulai dari digit
sebelah kanan. Jika bilangan yang dikurangi lebih besar, maka hasilnya
akan ditempatkan sebagai hasil pengurangan Octal, apabila
jika bilangan yang dikurangi lebih kecil, maka akan terjadi borrow (pinjam)
1 dari digit di sebelah kirinya. Pada bilangan Decimal, angka
satu yang dipinjam bernilai 10 sedangkan pada bilangan Octal angka
1 ini bernilai 8.
Contoh
a. 6745(8) - 3412(8) = ..........(8)
Langkah-langkah penyelesainan:
6745
3412
----- (-)
6 - 3 = 3
7 - 4 = 3
4 - 1 = 3
a. 6745(8) - 3412(8) = ..........(8)
Langkah-langkah penyelesainan:
6745
3412
----- (-)
6 - 3 = 3
7 - 4 = 3
4 - 1 = 3
5 - 2 = 3
Jadi 6745(8) - 3412(8) = 3333(8)
Jadi 6745(8) - 3412(8) = 3333(8)
2.5.2
Pengurangan Bilangan Biner
0 - 0 = 0
0 - 1 = 1 borrow 1 (jika masih ada angka di sebelah kiri)
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
Contoh:
1100010(2) - 110111(2) = ..............(2)
Langkah-langkah penyelesaian
Jadi 1100010(2) - 110111(2) = 0101011(2) atau 101011(2)
Angka 0 Paling kiri dapat dihilangkan.
0 - 1 = 1 borrow 1 (jika masih ada angka di sebelah kiri)
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
Contoh:
1100010(2) - 110111(2) = ..............(2)
Langkah-langkah penyelesaian
Jadi 1100010(2) - 110111(2) = 0101011(2) atau 101011(2)
Angka 0 Paling kiri dapat dihilangkan.
2.5.3
Pengurangan Bilangan Heksadesimal
Pengurangan bilangan hexadesimal
dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal.
Contoh pengurangan bilangan hexadesimal AB dikurangi 24.
2.6 OPERASI PERKALIAN
2.6.1 Perkalian BilanganOktal
Penerapannya hampir
sama pada penjumlahan, tapi bedanya yang kita gunakan untuk perkalian. Setelah
kalian mengalikan tiap-tiap bilangan pada kolom secara desimal, lalu kalian
gunakan penjumlahan oktal untuk menuliskan hasilnya.
Contohnya 16 * 24:
16
24*
____
70
16
_______+
250
Kalau dijelaskan, 6*4 = 24,
kemudian dimodule 8 (24 mod 8 = 3 sisa 0). Kemudian 4 * 1 = 4 ditambah carry
of 3 dari hasil penjumlahan sebelumnya (4 + 3 = 7)
2.6.2 Perkalian BilanganBiner
Dilakukan sama dengan cara perkalian pada bilangan
desimal. Dasar perkalian bilangan biner adalah :
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
Contohnya:
0 x 0 = 0
1 x 0 = 0
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
Contohnya:
2.6.3
Perkalian
Bilangan Heksadesimal
Contoh perkalian bilangan
hexadesimal AB dengan 4:
2.7
OPERASI PEMBAGIAN
2.7.1
Pembagian
Bilangan Oktal
Untuk Pembagian Oktal
terbilang cukup rumit. Caranya hampir sama dengan pembagian desimal hanya saja
bilangan harus dibagikan secara oktal, yang artinya kita harus mengetahui hasil
perkalian oktal dari pembaginya.
misalnya, 53 akan dibagikan dengan 6 dan kita coba dengan 6 x 7.
dalam desimal : 6 x 7 = 42
dalam oktal : 6 x 7 = 52
maka: 53 dikurang 52, hasil dari 6 x 7 secara oktal.
Jika suatu pembagian memiliki sisa, maka akan menjadi remainder(sisa) yang dilambangkan R.
Contoh:
misalnya, 53 akan dibagikan dengan 6 dan kita coba dengan 6 x 7.
dalam desimal : 6 x 7 = 42
dalam oktal : 6 x 7 = 52
maka: 53 dikurang 52, hasil dari 6 x 7 secara oktal.
Jika suatu pembagian memiliki sisa, maka akan menjadi remainder(sisa) yang dilambangkan R.
Contoh:
2.7.2 Pembagian Bilangan Biner
Pembagian biner pada dasarnya sama dengan
pembagian desimal,
bedanya nilai yang dihasilkan hanya 0 dan 1Bit-bit
yang dibagi diambil bit per bit dari sebelah kiri. Apabila nilainya lebih dari
bit pembagi, maka bagilah bit-bit tersebut. Jika setelah bergeser 1 bit
nilainya masih dibawah bit pembagi, maka hasil bagi sama dengan 0
2.7.3 Pembagian Bilangan Heksadesimal
Pembagian bilangan
hexadesimal dapat dilakukan dengan cara yang samadengan pembagian bilangan
desimal.
2.8 Unsigned dan Signed Integer
Integer
adalah angka tanpa bagian pecahan; itu bisa positif, negatif atau nol. Dalam
penggunaan biasa, satu menggunakan tanda minus untuk menunjuk bilangan bulat
negatif. Namun, komputer hanya dapat menyimpan informasi dalam bit , yang
hanya dapat memiliki nilai nol atau satu. Karena itu, bahwa penyimpanan
bilangan bulat negatif di komputer mungkin memerlukan beberapa teknik khusus.
Ini adalah alasan bahwa kita mulai bagian ini dengan diskusi tentang unsigned
integer.
Signed dan
Unsigned Integer
Signed dan Unsigned Integer yaitu
bagaimana cara kita atau komputer merepresentasikan suatu data integer. Apakah range nilai di
dalam integer tersebut
terdapat tanda “-” (baca : negatif) atau tidak. Seperti namanya,
terdapat tanda”-” di dalam variabel signed
integer.
Signed Integer
Range
nilai untuk variabel signed
integer n bits adalah :
-2(n-1)
s/d 2(n-1)-1
Misalnya ada variable signed integer 4 bits, maka range-nya
:
= -2(4-1)
s/d 2(4-1)-1
= -23
s/d 23-1
= -8 s/d
7
Jadi, nilai dari variabel signed integer 4 bits berada diantara -8 s/d 7 (-8, -7, -6, -5,
-4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7).
Unsigned
Integer
Tidak ada bilangan negatif dalam sebuah
variabel unsigned integer.
Dengan rumus :
0 s/d 2n-1
Jadi, unsigned integer 4 bits mempunyai range sebagai berikut :
= 0 s/d
24-1
= 0 s/d
15
Jadi, nilai dari variabel unsigned integer 4 bits berada diantara 0 - 15 (0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15).
bagus sekali min
ReplyDelete