Kareteristik Manajemen Berbasis Sekolah
MBS
yang ditawarkan sebagai bentuk operasional disentralisasi pendidikan akan
memberikan wawsan baru terhadap sistem yang sedang berjalan selama ini.
Hal ini
diharapkan dapat membawa dampak tehadap pendidikan efesiensi dan efeksivitas
kinerja sekolah, dan menyediakan layanan pendidikan yang komprehensif dan
tanggap terhadap keburuhan masyarakat sekolah setempat. Karna peserta didik
biasanya datang dari berbagai latarbelakang kesukuan dan tingkat sosial, slah
satu perhatian sekolah harus ditujukan pada asas pemerataan, baik dalam bidang
sosial, ekonomi, maupun politik. Disisi lain, sekolah juga harus meningkatkan
efisiensi, partisipasi, dan mutu, serta bertanggung jawap kepeda masyarekat dan
pemerintahan.
Karestiridtik
MBS bisa deketahui antara lain dari bagaimana sekolah dapat mengoptimalkan
kinerja organisasi sekolah, proses belajar mengajar, pengelolaan sember daya
manusia, dan pengelolaan sumberdaya administrasi. Lebih lanjut BPPN dan bank
dunia (1999), mengutip dari focus on school: the future organisation of
Education services for student, depertement of education, Australia (1990)
mengemukakan ciri-ciri MBS dalam bagab berikut.
CIRI-CIRI MBS
Organisasi
sekolah
|
Proses
belajar mengajar
|
Sumber daya
manusia
|
Sumber daya
dan administrasi
|
Menyediakan manajemen organisasi kepemimpinan trasformasiobal
dalam mencapai tujuan sekolah
|
Meningkatkan kualitas belajar siswa
|
Memberdayakan staf dan menempatkan personel yang dapat melayani
keperluan semua siswa
|
Mengidentifikasikan sumberdaya yang diperlukan dan mengalokasikan
sumber daya tersebut sesuai dengan kebutuhan
|
Menyusun rencana sekolah dan merumuskan kebijakan untuk sekolah
mandiri
|
Mengembangkan kurikulum yang cocok dan tanggap terhadap kebutuhan
siswa dan masyarakat sekolah
|
Memilih staf yang memiliki wawasan manajemen berbasis sekolah
|
Menyediakan dukungan administratif
|
Mengelola kegiatan oprasional sekolah
|
Menyelenggarakan pengajaran yang efektif
|
Menyediakan kegiatan untuk pengembangan profesi pada semua staf
|
Mengelola dan memelihara gedung dan sarana lainnya
|
Menjamin adanya komunikasi yang antera sekolah / dan masyarakat
terkait (school community)
|
Menyediakan program pengembangan yang diperlukan siswa
|
Menjamin kesejahteraan staf dan siswa
|
Memelihara gedung dan sarana lainnya
|
Menjamin akan terpeliharanya sekolah yang bertanggung jawab (akun
tabel kepada masyarakat dan
pemerintah)
|
Program pengembangan yang diperlukan siswa
|
Kesejahteraan staf dan siswa
|
B.
Tahap-tahap Pelaksanaan
1.
Mensosialisasikan konsep MPMBS
MenYosialisasikan konsep MPMBS ke seluruh stakeholder yang terkait
melalui pelatihan, workshop, semiloka, diskusi, forum ilmiah, dan media massa.
Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan apa, mengapa, dan bagaimana konsep MPMBS
diselenggarakan. Kepala sekolah membaca dan membentuk budaya MPMBS di
sekolahnya masing-masing. Caranya sebagai berikut. (1) baca dan fahami sistem
budaya, sumberdaya yang ada secara cermat dan refleksikan kecocokannya dengan
sistem, budaya baru yang dapat mendukung MPMBS; (2) identifikasi sistem,
budaya, dan sumberdaya yang perlu diperkuat dan diubah, kenalkan sistem, budaya
baru yang diperlukan untuk menyelenggarakan MPMBS; (3) buatlah komitmen rinci
yang diketahui semua unsur yang bertanggungjawab, jika terjadi perubahan
sistem, budaya, dan sumberdaya cukup mendasar; (4) bekerjalah dengan semua
unsur sekolah untuk mengklarifikasi visi, misi, tujuan, sasaran, rencana, dan
program-program MPMBS, (5) hadapilah status quo terhadap perubahan, jangan
menghindar dan menarik diri serta jelaskan perlunya perubahan; (6) garisbawahi
prioritas sistem, budaya, dan sumberdaya yang belum ada sekarang untuk
mendukung visi, misi, tujuan, sasaran, rencana, dan program-program MPMBS; dan
(7) pantaulah dan arahkan proses perubahan agar sesuai dengan visi, misi,
tujuan, sasaran, rencana, dan program-program MPMBS (Depdiknas,2002).
2.
Identifikasi Tantangan Nyata
Tantangan sekolah adalah selisih hasil sekolah dengan target sekolah. Contoh: siswa yang lulus UAN = 270. Target = 300. Tantangan sekolah = 30 siswa atau 10 persen. Cara untuk mengidentifikasi output yang diharapkan dengan cara prakiraan dengan asumsi-asumsinya untuk menemukan kecenderungan-kecenderungannya. Tantangan sekolah umumnya bersumber dari empat kategori yaitu: mutu, produktivitas, efektivitas, dan efisiensi. Produktivitas adalah perbandingan output dengan input. Efektivitas ialah tingkat pencapaian tujuan atau hasil nyata dibagi target. Efisiensi ialah proses penghematan. Efisiensi internal ialah hubungan output dengan sumberdaya yang digunakan. Efisiensi eksternal ialah hubungan antara biaya yang digunakan untuk menghasilkan tamatan dan keuntungan setelah lulus.
3.
Merumuskan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah
a. Visi
Visi ialah mimpi yang dapat diwujudkan. Visi adalah pandangan jauh ke depan kemana sekolah akan dibawa. Gambaran harus didasarkan pada landasan yuridis khususnya tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Contoh visi sekolah: Unggul dalam prestasi berdasarkan imtaq.
Indikator visi:
(1) unggul dalam NEM
(2) unggul dalam persaingan ke pendidikan di atasnya
(3) unggul dalam lomba karya ilmiah remaja
(4) unggul dalam lomba kreativitas
(5) unggul dalam lomba kesenian
(6) unggul dalam lomba olahraga
(7) unggul dalam disiplin
(8) unggul dalam aktivitas keagamaan, dan
(9) unggul dalam kepedulian sosial.
Untuk mengevaluasi kecukupan pengungkapan atas visi sekolah yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:
Tabel 5
Evaluasi Visi Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah visi cukup jelas?
2. Apakah visi mudah dihafal?
3. Apakah visi menarik?
4. Apakah visi menantang diwujudkan?
5. Apakah visi memberi ilham?
6. Apakah visi memberikan motivasi kepada stakeholder?
7. Apakah visi dilakukan secara partisipatif dengan stakeholder?
8. Apakah visi mempertimbangkan stakeholder sekolah?
9. Apakah visi mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut sebagian besar warga sekolah?
10. Apakah visi terkait dengan visi Dinas Pendidikan setempat?
b. Misi
Misi adalah tindakan mewujudkan visi. Dalam merumuskan miss, harus dipertimbangkan tugas pokok sekolah dan kepentingan stakeholders. Contoh misi:
(1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
(2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
(3) Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya.
(4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
juga budaya bangsa.
(5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
stakeholder.
Untuk mengecek kecukupan pengungkapan misi sekolah yang baik dapat dapat digunakan daftar simak berikut ini.
Tabel 6
Evaluasi Misi Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah misi sudah menggambarkan cara untuk mencapai visi ?
2. Apakah misi sesuai tugas pokok dan fungsi sekolah?
3. Apakah misi sesuai dengan visi sekolah?
4. Apakah misi terkait dengan Dinas Pendidikan setempat?
5. Apakah misi terkait dengan Sisdiknas yang dijalankan sekolah?
6. Apakah misi sederhana?
7. Apakah misi jelas?
8. Apakah misi tidak bermakna ganda ?
9. Apakah misi mudah diingat oleh stakeholder?
10. Apakah misi cukup dapat menjelaskan mengapa organisasi sekolah ini ada?
c. Tujuan
Tujuan ialah sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan sekolah. Jika misi berjangka waktu lebih dari 5 tahun, maka tujuan berjangka waktu 3-5 tahun. Contoh, sebuah sekolah telah menetapkan 9 indikator visi, tetapi tujuannya sampai 2005 baru mencakup 5 indikator visi sehingga tujuannya menjadi sebagai berikut.
(1) Tahun 2008 nilai peningkatan prestasi meningkat 0,1
(2) Tahun 2008 proporsi lulusan melanjutkan ke sekolah unggul minimal 30%
(3) Tahun 2008 memiliki kelompok KIR dan mampu menjadi finalis LKIR
nasional
(4) Tahun 2008 memiliki tim olah raga mampu menjadi finalis tingkat
propinsi minimal 2 cabang olah raga.
(5) Tahun 2008 memiliki tim kesenian yang mampu tampil di tingkat propinsi
minimal 5 kali tampil.
Untuk mengevaluasi kelengkapan pengungkapan atas tujuan sekolah yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:
Tabel 7
Evaluasi Tujuan Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah tujuan merupakan penjabaran misi?
2. Apakah tujuan jelas?
3. Apakah tujuan mempertimbangkan faktor internal sekolah?
4. Apakah tujuan mempertimbangkan faktor eksternal sekolah?
5. Aoakah tujuan terkait dengan pelaksanan misi sekolah?
6. Apakah tujuan telah mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut sekolah?
7. Apakah tujuan telah mempertimbangkan faktor-faktor kritis yang mempengaruhi keberhasilan sekolah?
8. Apakah tujuan sekolah tidak bertentangan dengan visi Dinas Pendidikan setempat?
d. Sasaran (Tujuan Situasional)
Sasaran ialah penjabaran tujuan. Sasaran harus mengandung peningkatan baik mutu, produktivitas, efektivitas, maupun efisiensi. Sasaran berjangka waktu satu tahun. Agar sasaran dapat dicapai dengan efektif, sasaran harus SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic, and Time bounding). Walaupun sasaran merupakan penjabaran tujuan, namun dalam penentuan sasaran yang mana dan berapa besarnya harus tetap memperhatikan tantangan nyata yang dihadapi sekolah.
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi sekolah, dirumuskanlah sasaran sekolah. Meskipun sasaran sekolah dirumuskan dari tantangan nyata sekolah, namun perumusan sasaran harus mengacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah karena visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan sumber pebngertian dalam merumuskan sasaran sekolah. Karena itu, sebelum merumuskan sasaran, harus lebih dahulu merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah.
Sasaran sebaiknya dibuat satu tahun ajaran. Dengan demikian, sasaran untuk satu tahun merupakan tahapan untuk mencapai tujuan jangka menengah misalnya 3 tahun. Saat menetapkan sasaran, prioritas harus dipertimbangkan sungguh-sungguh. Jika tujuan telah dicanangkan 5 aspek, apakah kelimanya digarap tahun pertama atau sebagian saja. Hal ini tregantung kondisi sekolah. Sebagai contoh, sebuah sekolah memutuskan ingin menggarap kelima aspek yang tercantum dalam tujuan, meski baru dalam tahap awal. Saaasaran sekolah untuk tahun ajaran 2005/2006 adalah sebagai berikut:
(1) Tercapainya perolehan nilai prestasi siswa meningkat 0,1
(2) Terwujudnya lulusan yang melanjutkan ke sekolah unggul minimal 30%
(3) Terwujudnya kelompok KIR yang menjadi finalis LKIR nasional
(4) Terwujudnya satu tim olah raga yang menjadi finalis tingkat
propinsi.
(5) Terwujudnya tim kesenian yang mampu tampil di tingkat propinsi
minimal 2 kali tampil.
Untuk mengevaluasi kelengkapan pengungkapan atas sasaran sekolah
yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:.
Tabel 8
Evaluasi Sasaran Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah sasaran sudah menjabarkan tujuan?
2. Apakah sasaran sudah spesifik (khusus)?
3. Apakah sasaran dapat diukur kuantitasnya?
4. Apakah sasaran bermanfaat bagi sekolah ?
5. Apakah sasaran dapat diwujudkan?
6. Apakah sasaran sudah jelas kapan dimuali dan kapan selesainya?
7. Apakah sasaran sekolah telah dapat dirumuskan secara jelas?
8. Apakah sasaran sekolah telah terstruktur dengan baik?
9. Apakah rumusan sasaran sekolah menggambarkan hasil?
10. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan merupakan penjabaran dari tujuan yang mempunyai kaitan yang erat dengan tujuan?
11. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan tidak mengandung tujuan antara?
12. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan dapat dirinci pencapaiannya setiap tahun?
a. Visi
Visi ialah mimpi yang dapat diwujudkan. Visi adalah pandangan jauh ke depan kemana sekolah akan dibawa. Gambaran harus didasarkan pada landasan yuridis khususnya tujuan pendidikan nasional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.
Contoh visi sekolah: Unggul dalam prestasi berdasarkan imtaq.
Indikator visi:
(1) unggul dalam NEM
(2) unggul dalam persaingan ke pendidikan di atasnya
(3) unggul dalam lomba karya ilmiah remaja
(4) unggul dalam lomba kreativitas
(5) unggul dalam lomba kesenian
(6) unggul dalam lomba olahraga
(7) unggul dalam disiplin
(8) unggul dalam aktivitas keagamaan, dan
(9) unggul dalam kepedulian sosial.
Untuk mengevaluasi kecukupan pengungkapan atas visi sekolah yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:
Tabel 5
Evaluasi Visi Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah visi cukup jelas?
2. Apakah visi mudah dihafal?
3. Apakah visi menarik?
4. Apakah visi menantang diwujudkan?
5. Apakah visi memberi ilham?
6. Apakah visi memberikan motivasi kepada stakeholder?
7. Apakah visi dilakukan secara partisipatif dengan stakeholder?
8. Apakah visi mempertimbangkan stakeholder sekolah?
9. Apakah visi mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut sebagian besar warga sekolah?
10. Apakah visi terkait dengan visi Dinas Pendidikan setempat?
b. Misi
Misi adalah tindakan mewujudkan visi. Dalam merumuskan miss, harus dipertimbangkan tugas pokok sekolah dan kepentingan stakeholders. Contoh misi:
(1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
(2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
(3) Mendorong dan membantu siswa mengenali potensi dirinya.
(4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
juga budaya bangsa.
(5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh
stakeholder.
Untuk mengecek kecukupan pengungkapan misi sekolah yang baik dapat dapat digunakan daftar simak berikut ini.
Tabel 6
Evaluasi Misi Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah misi sudah menggambarkan cara untuk mencapai visi ?
2. Apakah misi sesuai tugas pokok dan fungsi sekolah?
3. Apakah misi sesuai dengan visi sekolah?
4. Apakah misi terkait dengan Dinas Pendidikan setempat?
5. Apakah misi terkait dengan Sisdiknas yang dijalankan sekolah?
6. Apakah misi sederhana?
7. Apakah misi jelas?
8. Apakah misi tidak bermakna ganda ?
9. Apakah misi mudah diingat oleh stakeholder?
10. Apakah misi cukup dapat menjelaskan mengapa organisasi sekolah ini ada?
c. Tujuan
Tujuan ialah sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan sekolah. Jika misi berjangka waktu lebih dari 5 tahun, maka tujuan berjangka waktu 3-5 tahun. Contoh, sebuah sekolah telah menetapkan 9 indikator visi, tetapi tujuannya sampai 2005 baru mencakup 5 indikator visi sehingga tujuannya menjadi sebagai berikut.
(1) Tahun 2008 nilai peningkatan prestasi meningkat 0,1
(2) Tahun 2008 proporsi lulusan melanjutkan ke sekolah unggul minimal 30%
(3) Tahun 2008 memiliki kelompok KIR dan mampu menjadi finalis LKIR
nasional
(4) Tahun 2008 memiliki tim olah raga mampu menjadi finalis tingkat
propinsi minimal 2 cabang olah raga.
(5) Tahun 2008 memiliki tim kesenian yang mampu tampil di tingkat propinsi
minimal 5 kali tampil.
Untuk mengevaluasi kelengkapan pengungkapan atas tujuan sekolah yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:
Tabel 7
Evaluasi Tujuan Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah tujuan merupakan penjabaran misi?
2. Apakah tujuan jelas?
3. Apakah tujuan mempertimbangkan faktor internal sekolah?
4. Apakah tujuan mempertimbangkan faktor eksternal sekolah?
5. Aoakah tujuan terkait dengan pelaksanan misi sekolah?
6. Apakah tujuan telah mempertimbangkan nilai-nilai yang dianut sekolah?
7. Apakah tujuan telah mempertimbangkan faktor-faktor kritis yang mempengaruhi keberhasilan sekolah?
8. Apakah tujuan sekolah tidak bertentangan dengan visi Dinas Pendidikan setempat?
d. Sasaran (Tujuan Situasional)
Sasaran ialah penjabaran tujuan. Sasaran harus mengandung peningkatan baik mutu, produktivitas, efektivitas, maupun efisiensi. Sasaran berjangka waktu satu tahun. Agar sasaran dapat dicapai dengan efektif, sasaran harus SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic, and Time bounding). Walaupun sasaran merupakan penjabaran tujuan, namun dalam penentuan sasaran yang mana dan berapa besarnya harus tetap memperhatikan tantangan nyata yang dihadapi sekolah.
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi sekolah, dirumuskanlah sasaran sekolah. Meskipun sasaran sekolah dirumuskan dari tantangan nyata sekolah, namun perumusan sasaran harus mengacu pada visi, misi, dan tujuan sekolah karena visi, misi, dan tujuan sekolah merupakan sumber pebngertian dalam merumuskan sasaran sekolah. Karena itu, sebelum merumuskan sasaran, harus lebih dahulu merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah.
Sasaran sebaiknya dibuat satu tahun ajaran. Dengan demikian, sasaran untuk satu tahun merupakan tahapan untuk mencapai tujuan jangka menengah misalnya 3 tahun. Saat menetapkan sasaran, prioritas harus dipertimbangkan sungguh-sungguh. Jika tujuan telah dicanangkan 5 aspek, apakah kelimanya digarap tahun pertama atau sebagian saja. Hal ini tregantung kondisi sekolah. Sebagai contoh, sebuah sekolah memutuskan ingin menggarap kelima aspek yang tercantum dalam tujuan, meski baru dalam tahap awal. Saaasaran sekolah untuk tahun ajaran 2005/2006 adalah sebagai berikut:
(1) Tercapainya perolehan nilai prestasi siswa meningkat 0,1
(2) Terwujudnya lulusan yang melanjutkan ke sekolah unggul minimal 30%
(3) Terwujudnya kelompok KIR yang menjadi finalis LKIR nasional
(4) Terwujudnya satu tim olah raga yang menjadi finalis tingkat
propinsi.
(5) Terwujudnya tim kesenian yang mampu tampil di tingkat propinsi
minimal 2 kali tampil.
Untuk mengevaluasi kelengkapan pengungkapan atas sasaran sekolah
yang baik dapat digunakan daftar simak sebagai berikut:.
Tabel 8
Evaluasi Sasaran Sekolah
No Uraian Ya Tidak
1. Apakah sasaran sudah menjabarkan tujuan?
2. Apakah sasaran sudah spesifik (khusus)?
3. Apakah sasaran dapat diukur kuantitasnya?
4. Apakah sasaran bermanfaat bagi sekolah ?
5. Apakah sasaran dapat diwujudkan?
6. Apakah sasaran sudah jelas kapan dimuali dan kapan selesainya?
7. Apakah sasaran sekolah telah dapat dirumuskan secara jelas?
8. Apakah sasaran sekolah telah terstruktur dengan baik?
9. Apakah rumusan sasaran sekolah menggambarkan hasil?
10. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan merupakan penjabaran dari tujuan yang mempunyai kaitan yang erat dengan tujuan?
11. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan tidak mengandung tujuan antara?
12. Apakah sasaran sekolah yang ditetapkan dapat dirinci pencapaiannya setiap tahun?
4.
Mengidentifikasi Fungsi-fungsi yang Diperlukan untuk Mencapai
Sasaran
Setelah sasaran ditetapkan maka langkah berikutnya adalah mengidentifikasi fungsi-fungsi yang digunakan untuk mencapai sasaran yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya antara lain fungsi manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sekolah.
Setelah sasaran ditetapkan maka langkah berikutnya adalah mengidentifikasi fungsi-fungsi yang digunakan untuk mencapai sasaran yang masih perlu diteliti tingkat kesiapannya antara lain fungsi manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sekolah.
5.
Melakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengenali tingkat kesiapan sekolah untuk mencapai sasaran sekolah. Kekuatan adalah faktor dari dalam sekolah yang mendorong pencapaian sasaran. Peluang adalah faktor dari luar sekolah yang mendorong pencapaian sasaran. Kelemahan adalah faktor dari dalam sekolah yang menghambat pencapaian sasaran. Ancaman adalah faktor dari luar sekolah yang menghambat pencapaian sasaran.
Analisis SWOT dilakukan untuk mengenali tingkat kesiapan sekolah untuk mencapai sasaran sekolah. Kekuatan adalah faktor dari dalam sekolah yang mendorong pencapaian sasaran. Peluang adalah faktor dari luar sekolah yang mendorong pencapaian sasaran. Kelemahan adalah faktor dari dalam sekolah yang menghambat pencapaian sasaran. Ancaman adalah faktor dari luar sekolah yang menghambat pencapaian sasaran.
No comments:
Post a Comment